perekonomian india
Perekonomian India berada di jalur yang akan melampaui Amerika Serikat dan menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah China dalam beberapa dekade, menurut perkiraan oleh Goldman Sachs Research.

Analisa Bank Investasi

Analis bank investasi tersebut mengeluarkan laporan pekan lalu yang memproyeksikan India akan menjatuhkan Slot777 AS ke posisi ketiga pada 2075. Saat dimana negara Asia selatan itu diperkirakan akan mencapai produk domestik bruto sebesar 52,5 triliun dolar AS atau satu triliun dolar lebih tinggi perkiraan tingkat PDB Amerika. Menurut data, China akan melewati AS untuk menjadi ekonomi terbesar di dunia sekitar 2030-an. China akan memiliki PDB sebesar 57 triliun dolar AS pada 2075.

Ekonom India dari Goldman Sachs Research, Santanu Sengupta, mengatakan, dalam laporannya, populasi yang besar membuat India punya posisi bagus untuk memacu pertumbuhan. Karena dengan itu, India memiliki salah satu rasio terbaik antara populasi usia kerja versus populasinya yang tidak bekerja atau rentan seperti anak-anak dan orang tua.

“Selama dua dekade mendatang, rasio ketergantungan India akan menjadi salah satu yang terendah di antara ekonomi regional. Jadi, itu benar-benar celah bagi India untuk menyiapkan kapasitas produksi, meningkatkan layanan, melanjutkan pertumbuhan infrastruktur dengan baik,” kata Sengupta dilansir Foxbusiness, awal pekan ini.

Laporan itu mengatakan, di luar keuntungan demografisnya, investasi juga diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan India yang signifikan. Tingkat tabungan India kemungkinan akan meningkat dengan turunnya rasio ketergantungan, meningkatnya pendapatan, dan pengembangan sektor keuangan yang lebih dalam, yang kemungkinan akan membuat kumpulan modal tersedia untuk mendorong investasi usaha.

Resiko Yang Menghambat India Mencapai Pertumbuhan Ekonomi

Peneliti Goldman Sachs memang mencatat ada beberapa risiko yang dapat menghambat India mencapai perkiraan pertumbuhannya. Potensi pertumbuhan India dapat terganggu jika tidak menaikkan tingkat partisipasi angkatan kerja, yang telah turun selama 15 tahun terakhir dan sangat rendah di kalangan perempuan.

India saat ini merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia dengan PDB sebesar 3,73 triliun dolar AS, menurut Dana Moneter Internasional. Posisi India di belakang Jerman nomor empat dengan 4,3 triliun dolar AS, Jepang ketiga dengan 4,4 triliun dolar AS, China nomor dua dengan 19,37 triliun dolar AS, dan Amerika pertama dengan 26,85 triliun dolar AS.

Goldman Sachs yang merupakan perusahaan perbankan investasi dengan pendapatan terbesar di dunia, memperkiran India siap menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia pada tahun 2075, melampaui tidak hanya Jepang dan Jerman, tetapi juga Amerika Serikat (AS).

Saat ini, India adalah ekonomi terbesar kelima di dunia, setelah Jerman, Jepang, China, dan AS. Berdasarkan data IMF tahun 2022, AS masih menempati posisi pertama dengan nilai PDB mencapai US$ 25,05 triliun. Kemudian, China menyusul di peringkat kedua. Berikut rinciannya.

Baca Juga : Alasan Perekonomian Tidak Diserahkan Kepada Pasar Dan Pihak Swasta

Di atas pertumbuhan populasi, yang mendorong perkiraan adalah kemajuan negara dalam inovasi dan teknologi, investasi modal yang lebih tinggi, dan produktivitas pekerja yang meningkat, bank investasi menulis dalam laporan baru-baru ini.

“Selama dua dekade ke depan, rasio ketergantungan India akan menjadi salah satu yang terendah di antara ekonomi regional,” kata ekonom India dari Goldman Sachs Research, Santanu Sengupta yang dikutip dari CNBC International.

Rasio ketergantungan suatu negara diukur dengan jumlah tanggungan terhadap total penduduk usia kerja. Rasio ketergantungan yang rendah menunjukkan bahwa secara proporsional lebih banyak orang dewasa usia kerja yang mampu menghidupi kaum muda dan lanjut usia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kunci untuk menarik potensi populasi India yang berkembang pesat adalah dengan meningkatkan partisipasi angkatan kerjanya. Dengan hal tersebut, India akan memiliki salah satu rasio ketergantungan terendah di antara ekonomi besar selama 20 tahun ke depan.

“Jadi itu benar-benar jendela bagi India untuk melakukannya dengan benar dalam hal menyiapkan kapasitas produksi, terus meningkatkan layanan, melanjutkan pertumbuhan infrastruktur,” tambah ekonom Goldman Sachs Research dalam catatannya.

Pembangunan Infrastruktur Di India

Pemerintah India telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur, terutama dalam pembangunan jalan dan rel kereta api. Anggaran negara baru-baru ini bertujuan untuk melanjutkan program pinjaman bebas bunga 50 tahun kepada pemerintah negara bagian untuk memacu investasi di bidang infrastruktur.

Goldman Sachs percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi sektor swasta untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jasa guna menghasilkan lebih banyak pekerjaan dan menyerap tenaga kerja yang besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *